Rabu, 04 April 2012

Upgrade


Maaf kalau tulisan ini agak basi, karena ini tulisan saya yang sudah lama, februari 2012, tapi siapa tahu anda yang baca mendapatkan sesuatu dari pembacaan artikel ini (saya berharap seperti itu), sekalian buat nambahin isi blog saya. Silahkan menikmati tulisan ini, sambil minum secangkir kopi atau teh hangat. 

Dalam dunia computer kita mengenal istilah Upgrade;  suatu proses mengubah suatu komponen komputer (hardware) dari spesifikasi rendah ke spesifikasi yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja komputer agar lebih cepat dari biasanya.

 Kita sudah memasuki tahun yang baru 2012, sebuah tahun yang menuntut peningkatan kualitas hidup dan pelayanan kita. Sebuah tahun yang menuntut kita melayani di ladangNya dengan kekuatan yang Tuhan terus perbaharui, hikmat dan kebijaksanaan baru, urapan baru, ide-ide kreativitas yang baru karena tantangan gereja juga pasti baru dan lebih besar. Gereja dan dunia akan bersaing untuk merebut hati  jiwa-jiwa dan pastinya kita tidak bisa mengandalkan keberhasilan tahun lalu. Perluasan kerajaan Allah di bumi ini hanya bisa dikerjakan oleh anak-anak Tuhan yang mempersiapkan kapasitas hatinya karena Allah juga selalu bergerak dengan cara-cara baru dan tidak dapat diprediksi oleh kita. Kita harus mempersiapkan kirbat yang baru untuk anggur baru.  

 “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu,  janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!  Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan kekiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi” (Yesaya 54:2-3)


Mengapa perlu di upgrade?
Pertama, karena gereja harus up to date dengan  jamannya. Gereja harus bersifat kekinian tapi bukan menjadi korban dari perubahan. Gereja harus berdiri dan dapat menjawab tantangan dan kebutuhan dunia. James Canton seorang futuristic, dalam bukunya The Extreme Future (2009:4-5), menulis bahwa ”Perubahan besar sedang bergerak menghampiri kita. Saya akan menyebut hal ini  dengan masa depan yang ekstrem. Ini adalah jenis masa depan yang penuh dinamika, kegamangan dan multidimensional… ada 5 faktor penentu masa depan ekstrem yakni kecepatan, kompleksitas, resiko, perubahan dan kejutan.”  Para pemimpin gereja hari ini harus mempersiapkan diri untuk sebuah perubahan dunia yang sangat cepat.
Kedua, Untuk mengalami peningkatan kualitas hidup dan pelayanan kita perlu kembali kepada sumber hidup kita dan sang empunya pekerjaan yakni Tuhan.  Para pemimpin gereja harus berhati-hati untuk tidak terperangkap dalam “kemampuan diri sendiri”. Kita memerlukan ilmu pengetahuan namun bukan berarti mengganti urapan Tuhan. Semakin kita merindukan perluasan, seharusnya semakin kita mencari wajah Tuhan.  Tuhan menghendaki anda naik level dan mengalami perluasan dariNya!

 Memasuki Wilayah Baru

Seorang yang ahli computer, mengetahui bahwa dalam meng-upgrade komputer dia harus melihat spesifikasi apa saja yang cocok dengan mother board. Dia tidak akan meng-upgrade suatu komponen komputer yang tidak cocok dengan komputer, karena bukannya menambah kecepatan komputer tersebut tetapi malah merusak motherboardnya. Hal yang sama adalah kita jangan asal mengupgrade, kita harus melihat hal-hal apa saja yang perlu kita upgrade dalam hidup kita supaya terjadi peningkatan kualitas dalam hidup kita dan hal itu akan berpengaruh dalam pelayanan kita. Ada dampak besar yang bisa kita lepaskan dalam lingkungan kita dimana kita ada dan justru bukan merusak.
            
Namun tidak semua orang ingin masuk dalam perubahan secara khusus, meskipun ada orang yang juga ingin mengalami perluasan atau peningkatan kwalitas hidup namun hanya sebatas pada sebuah keinginan. Kita bisa melihat beberapa penyebab kenapa hidup seseorang sulit untuk diupgrade :
  • Rasa puas dengan apa yang sudah dialami selama ini. Rasa puas adalah pembunuh dari perluasan hidup dan pertumbuhan. Rasa puas membuat seseorang tidak mau belajar, malas untuk mempelajari sesuatu yang baru. Rasa puas tidak akan pernah membawa seseorang naik pada level kehidupan yang lebih tinggi lagi. Rasa puas menghentikan rasa lapar dan haus seseorang akan Tuhan, menghentikan untuk mendapatkan pengetahuan baru, bahkan rasa puas menghentikan seseorang dipakai pada wilayah kepercayaan baru dari Tuhan. Rasa puas akan menghentikan langkah kita untuk mencari lagi!
  • Mau diupgrade tapi tidak mau berkorban. Untuk sebuah kemajuan selalu ada harga yang harus dibayar, selalu dituntut pengorbanan. Seorang anak jika ingin lulus dalam sebuah ujian nasional, dia harus mengorbankan waktunya dan tenaganya; waktu bermainnya, waktu nonton film kesayangan, hanya untuk sebuah kelulusan. Seseorang yang tidak berani berkorban, dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain impian yang kosong. Pemakaian Allah tidak datang begitu saja, harus ada persiapan dari para pelayanNya. Kerajaan Allah tidak mengenal kata “Malas!”
  • Tidak memiliki fleksibilitas yang tinggi atau daya lentur. Masuk pada sebuah peningkatan kualitas hidup, terkadang harus meninggalkan paradigma yang lama yang sudah tidak up to date lagi. Rasa takut, pikiran yang negative seringkali lebih mendominasi seseorang sehingga dia menjadi sulit untuk sebuah perluasan hidup dialaminya.                                                                          
Ada beberapa spesifikasi yang perlu kita upgrade: 

1.      Kelekatan pada Tuhan. Dalam perjalanan pelayanan maupun keseharian kita tidak pernah lepas dari sisi relasi kita dengan Tuhan. Dan acapkali dalam perjalanan hidup dan pelayan kita, seringkali kita mengalami kejenuhan, ada masa-masa Tuhan sepertinya jauh sedangkan pelayanan masih bisa terus dikerjakan sedangkan di saat yang sama relasi kita dengan Tuhan mulai renggang. Hal ini perlu kita mengalami masa-masa keindahan cinta pertama kita dengan Tuhan. Atau saat ini kita sedang berada dalam dalam panasnya cinta kita dengan Tuhan, namun kita tidak boleh puas dan berhenti pada justru kita harus meningkatkan kelekatan kita dengan Tuhan. Pelayanan kita harus datang dari kekuatan keintiman kita dengan Tuhan. Pengenalan yang semakin bertambah yang lahir dari kelekatan yang kuat dengan Tuhan. 

2.      Memperkuat karakter kita. Tanpa karakter, pelayanan kita akan menjadi batu sandungan dan tidak akan bertahan lama. Kita menemukan dan menjadi pembelajaran bagi kita bagaimana beberapa tokoh alkitab yang dipakai oleh Tuhan dengan hebat namun  berakhir dengan keterpurukan, adalah mereka yang tidak mau memperkuat karakter Ilahi dalam diri mereka. Ijinkan untuk hidup kita berjalan dalam pimpinan Roh Kudus sehingga kita menghasilkan buah-buah Roh. Ijinkan kesulitan, tekanan, tantangan meematangkan karakter kita. Berikan respon yang benar pada saat terjadi konflik pribadi karena hal tersebut akan mendewasakan karakter kita. Lihatlah dengan sudut pandang Ilahi pada setiap peristiwa yang tidak menyenangkan yang datang dalam hidup kita karena Tuhan sedang menanamkan karakterNya dalam hidup kita. Karakter kita akan menentukan berapa lama pintu pelayanan kita kita tetap terbuka. 

3.      Mengeksplorasi semua potensi dalam diri kita. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang tanpa memiliki potensi. Orang yang hebat disebabkan mereka berani untuk menggali dan menemukan potensi dalam hidupnya. Dalam setiap diri kita, Tuhan telah memperlengkapi dengan berbagai potensi, keahlian, bakat, untuk mengerjakan kehendak Bapa di bumi ini. Mengapa seseorang tidak menjadi maksimal dalam hidupnya atau sulit untuk diupgrade? Karena orang tersebut tidak berani menggali dan menemukan potensi yang ada dalam dirinya atau orang tersebut malas untuk menggali potensinya, atau orang tersebut menyukai keadaannya yang sekarang tanpa mau berubah ketika jaman telah berubah. Kalau anda sedang menikmati potensi hidup anda, galilah potensi yang lain dan temukan harta karun yang mahal harganya yang telah Allah taruh dalam hidup anda! Kembangkan cara kita berkhotbah, Pelajari hal-hal baru tentang kepemimpinan dan penggembalaan, Gali apa yang anda sukai dahulu yang mungkin sekarang sudah terpendam lagi. Ketika anda mengijinkan diri anda diupgrade pada semua potensi dalam hidup anda, anda akan memahami apa yang dinamakan “Memaknai diri”.

4.      Keharmonisan pernikahan. Bukan hal yang rahasia lagi bila kita mendengar ada beberapa anak-anak pendeta yang justru tidak mendukung pelayanan orangtuanya. Mereka menjadi kecewa karena ayah mereka tidak memiliki waktu dengan mereka. Mereka melihat ayah mereka menjadi hebat dalam pelayanan, menjadi berkat bagi banyak orang tetapi menjadi pribadi yang berbeda saat berada di rumah. Ayah mereka menjadi mahluk asing di rumah. Ketidakseimbangan antara pelayaanan di gereja dan di rumah telah melukai hati anak-anak, sehingga anak-anak pun mempertanyakan Tuhan yang telah mengambil ayah mereka dari hidup mereka. Bahkan ada beberapa pendeta yang menggunakan alasan rohani menceraikan  pasangannya.

Ada dua langkah penting untuk kita bisa mengup-grade hidup dan pelayanan kita dengan baik sehingga kita mengalami perluasan kapasitas dari Tuhan :
  • Langkah pertama kita adalah spiritual check up. Ada banyak anak Tuhan  tidak mempunyai waktu untuk check up kehidupan pribadinya dengan Tuhan, relasinya dengan pasangan hidupnya maupun relasinya dengan anak-anaknya. Kita perlu mengevaluasi  perjalanan hidup kita,  untuk melihat  tahun kemarin kita mengalami hambatan apa saja dalam hidup kita secara pribadi  maupun dalam pelayanan. Kerap kali kita terlalu lelah dalam pelayanan dan membuat kita menjadi jenuh dalam pelayanan dan mengerjakan tugas pelayanan dengan tanggung jawab namun tanpa hati. Upgrade selalu dimulai dari relasi kita dengan Tuhan. Masihkah kita memiliki relasi dengan Tuhan yang intim? Apakah Tuhan tetap menjadi skala prioritas kita atau pelayanan yang menjadi skala prioritas kita? Apakah ada luka-luka yang belum sembuh dalam hidup kita yang kita sembunyikan selama ini? Masihkah kita melayani dengan api gairah yang menyala-nyala bagi Tuhan ataukah kita melayani Tuhan karena melayani adalah sesuatu yang mekanik.  Dalam bukunya Re-Code, Rheinald Kasali mengatakan, “Ketika anda terbiasa hidup dalam suasana yang rutin, anda mulai menjadi robot yang bergerak mekanistik, tanpa perlu lagi berpikir dan menggunakan nurani atau perasaan.” Perlunya kita untuk check up pada sisi kerohanian kita. 2 Korintus 13:5 “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak semikian, kamu tidak tahan uji”.
  • Langkah kedua, miliki hati pembelajar. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengakui bahwa kita masih butuh untuk terus belajar, menambah informasi pengetahuan karena akhir jaman pengetahuan akan semakin meningkat. Faktor usia jangan menjadi alasan untuk kita tidak mau belajar. Jemaat sekarang ini semakin cerdas dan para pemipin gereja harus cerdas pula. Bukan berarti kita mentuhankan pengetahuan tetapi kita harus menggunakan otak itu dengan penuh tanggung jawab. Pelayanan yang seimbang adalah ketika kita menggunakan otak kita namun tetap berharap dan mengandalkan urapan Tuhan. Seorang pemimpin juga seorang murid Tuhan, dimana dia memiliki hati yang siap belajar tentang hal-hal baru, karena dia menyadari bahwa pengetahuan yang dia miliki kemarin tidak cukup untuk memimpin umat Tuhan di hari ini. Pemimpin yang memiliki hati pembelajar mudah untuk diarahkan oleh Tuhan dan dia dapat mengenali apa yang menjadi kerinduan Gurunya.
Selamat menjalani dan mengakhiri tahun 2012, selamat mengalami perluasan dari Tuhan. Jangan pernah menghemat karena Tuhan ingin memperluas wilayah hidup kita. Bersiaplah untuk memasuki area-area baru yang Tuhan akan percayakan pada kita di tahun ini. Salam kasih!


Post: Andi Wijaya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar